Review The Legend of Blue
Sea
Judul : The
Legend of Blue Sea (Pooreun Badaui Junsul)
Genre :
Romance, Melodrama, Fantasi, Komedi.
Jumlah Episode
: 20 Episode
Stasiun TV :
SBS
Sutradara : Jin
Hyeok
Penulis Naskah
: Park Ji Eun
Pemain :
1. Jun
Ji Hyun : Shim Cheong/ Se-Hwa
2.
Lee
Min Ho : Heo Joon Jae/ Kim Dam Ryeong
3.
Lee
Hee Joon : Jo Nam Doo/ Lord Yang
4.
Shin
Won Ho : Tae Oh
5.
Sung
Dong Il : Mae Dae Young
6.
Shin
Hye Sun : Cha Shi Ah
7.
Shin
Eun So : Shim Cheong muda
8.
Jin
Young : Heo Joon Jae muda
9.
Moon
So ri : Ahn Ji Joo
1.
Lee
Ji Hoon : Heo Cha Hyun
1.
Kim
Sung Ryung : cameo
1.
Krystal
Jung : Cameo, dll.
Pertama kali membaca kabar bahwa Lee Min Ho akan comeback drama dan
akan dipasangkan dengan Jun Ji Hyun, aku langsung mengira-ngira seberapa besar
kualitas dorama ini. Terlebih Jun Ji Hyun adalah aktris yang tidak diragukan
lagi kemampuannya, meskipun begitu, aku yang merupakan anak Minoz agak sedikit
tidak rela dengan pair ini. Kok gini amat, ya, kalau Lee in Ho main
drama? Dapatnya yang tua melulu (selain The Heirs) pasangannya. Hihihi. But,
it’s okay! Aku mencoba melihat sisi positifnya. Jun Ji Hyun adalah aktris yang
sudah menikah, dengan begitu kemungkinan gosip aneh di antara mereka jadi
terminimalisir. Yuhhuu!
Meskipun aku adalah anak Minoz, aku tetap mencoba menjadi objektif
dalam mengulas drama ini. Aku akan mengungkap semua kelebihan sekaligus
kekurangan yang aku dapatkan selama menontonnya, walau mungkin tidak akan
selengkap di saat aku mengulas buku. Hehe... harus aku akui, bahwa ini pertama
kalinya aku mengulas dorama.
Oke, tanpa banyak mukadimah lagi, aku akan ke intinya.
Sebenarnya aku tidak tahu ingin memulai mengulas kisah ini dari
mana, karena di drama ini menggunakan dua zaman yang berbeda, yaitu zaman di
era Joseon dan di era modern.
Berawal dari Se Hwa, putri duyung yang terjebak oleh perangkap
warga di era Joseon sehingga menyebabkan dia menjadi korban ketamakan Tuan
Yang. Se Hwa diikat untuk menghasilkan air mata yang nantinya akan menjadi
mutiara dan memenuhi keserakahan Tuan Yang. Pada saat Kim Dam Ryeong (Kepala
daerah) berkunjung di wilayah Tuan Yang, Se Hwa meminta tolong kepadanya
melalui telepati (suara dalam hati) yang entah bagaimana caranya bisa didengar
oleh Kim Dam Ryeong, ternyata di masa lalu, pada saat mereka remaja, keduanya
saling mengenal dan saling jatuh cinta. Di sinilah kisah bermula. Legenda yang
tidak pernah lepas dengan masa depan.
Di era modern, mereka kembali bertemu. Kim Dam Ryeong yang bereinkarnasi menjadi Heo Jon Jae
menghabiskan masa liburannya di Spanyol dan bertemu Putri Duyung. Meski sempat
terpisah, tapi di sinilah awal cinta sekaligus tragedi terjadi di era modern.
Selama menonton drama ini, aku begitu terpukau dengan sandiwara
para pemain, namun di antara beberapa cast-nya, aku mengacungkan empat jempol
kepada Jun Ji Hyun. Sumpah, dia begitu totalitas. Aku akan dibuat mewek ketika
dia sedang mellow dan akan dibuat terpingkal-pingkal ketika dia sedang berlakon
bodoh. Beragam karakter disikat habis dengan mudah. Aku bahkan heran sampai
bertanya, “Ini orang nggak malu ya, berlakon seperti itu? Nggak malu kelihatan
jelek?” Tapi sepertinya pertanyaanku ini hanyalah sebatas pertanyaan tanpa
jawaban, karena berlakon apa pun, Jun Ji Hyun tetap kelihatan cantik. Mungkin
jika dia tidur sambil ngorok sekali pun tetap cantik. Hehehe..
Selain itu, Lee Min Ho juga mampu mengimbangi Jun Ji Hyun.
Sebenarnya sejak awal aku menunggu tampilan aktor ini, karena menurut kabar
sebelum tayang, Lee Min Ho akan memerankan dua tokoh, yang mana ini adalah
pertama kalinya. Dan sejauh aku menyaksikan sendiri, dia sangat menguasai
perannya. Seolah karakter-karakter itu memanglah karakter aslinya di dunia
nyata.
Di luar ketenaran aktor dan aktris di dalam drama ini, aku mencoba
melihat dari sisi alur ceritanya. Berbeda dengan pendapat beberapa pihak yang
mengatakan drama ini hanyalah ‘jual pemain’, justru aku melihat sebaliknya.
Penulis naskah sukses menampilkan plot yang rapat, teratur dan terkonsep. Sejak
dulu hingga sekarang, aku merasa membuat alur maju-mundur itu tidaklah mudah, sedikit
celah saja akan membuat plot jadi kacau dan berantakan. Tapi Park Ji Eun mampu
membuat cerita ini mudah dipahami, meski benang merahnya perlahan ditampilkan,
bukan sekaligus.
Meski begitu, aku menemukan ending yang tidak sesuai dengan
akspektasi aku. Sebagaimana kita tahu, Putri Duyung bukanlah manusia, sehingga
sangat tidak logis jika dia mampu bertahan di darat, bahkan berketurunan di
sana, namun sepertinya tidak di TLOBS ini. Di sini, putri duyung mampu
melakukan itu, mampu melakukan apa yang manusia lakukan. Walau aku tidak
menyukai ending drama Man From the Star (salah satu dorama yang mengusung genre
yang sama), namun aku justru lebih sepakat dengan ending seperti itu
dibandingkan ending TLOBS. Tapi lagi-lagi aku memaksa untuk melihat sisi lain,
bahwa drama ini bergenre fantasi, jadi hal yang tidak logis sekalipun mampu
diciptakan dengan sesuka hati. Hehehe....
Overall, aku suka sama
drama ini. Drama ini adalah salah satu drama wajib koleksi. Bukan karena aku
anak Minoz, ya? Percaya, sekali pun bukan Lee Min Ho yang memerankan drama ini,
aku tetap akan menjadikannya drama wajik koleksi. J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar