Senin, 13 Februari 2017

Review The Legend of  Blue Sea
Judul : The Legend of Blue Sea (Pooreun Badaui Junsul)
Genre : Romance, Melodrama, Fantasi, Komedi.
Jumlah Episode : 20 Episode
Stasiun TV : SBS
Sutradara : Jin Hyeok
Penulis Naskah : Park Ji Eun

Pemain :
1.   Jun Ji Hyun : Shim Cheong/ Se-Hwa
2.      Lee Min Ho : Heo Joon Jae/ Kim Dam Ryeong
3.      Lee Hee Joon : Jo Nam Doo/ Lord Yang
4.      Shin Won Ho : Tae Oh
5.      Sung Dong Il : Mae Dae Young
6.      Shin Hye Sun : Cha Shi Ah
7.      Shin Eun So : Shim Cheong muda
8.      Jin Young : Heo Joon Jae muda
9.      Moon So ri : Ahn Ji Joo
1.  Lee Ji Hoon : Heo Cha Hyun
1.  Kim Sung Ryung : cameo
1.  Krystal Jung : Cameo, dll.


Pertama kali membaca kabar bahwa Lee Min Ho akan comeback drama dan akan dipasangkan dengan Jun Ji Hyun, aku langsung mengira-ngira seberapa besar kualitas dorama ini. Terlebih Jun Ji Hyun adalah aktris yang tidak diragukan lagi kemampuannya, meskipun begitu, aku yang merupakan anak Minoz agak sedikit tidak rela dengan pair ini. Kok gini amat, ya, kalau Lee in Ho main drama? Dapatnya yang tua melulu (selain The Heirs) pasangannya. Hihihi. But, it’s okay! Aku mencoba melihat sisi positifnya. Jun Ji Hyun adalah aktris yang sudah menikah, dengan begitu kemungkinan gosip aneh di antara mereka jadi terminimalisir. Yuhhuu!

Meskipun aku adalah anak Minoz, aku tetap mencoba menjadi objektif dalam mengulas drama ini. Aku akan mengungkap semua kelebihan sekaligus kekurangan yang aku dapatkan selama menontonnya, walau mungkin tidak akan selengkap di saat aku mengulas buku. Hehe... harus aku akui, bahwa ini pertama kalinya aku mengulas dorama.

Oke, tanpa banyak mukadimah lagi, aku akan ke intinya.

Sebenarnya aku tidak tahu ingin memulai mengulas kisah ini dari mana, karena di drama ini menggunakan dua zaman yang berbeda, yaitu zaman di era Joseon dan di era modern.

Berawal dari Se Hwa, putri duyung yang terjebak oleh perangkap warga di era Joseon sehingga menyebabkan dia menjadi korban ketamakan Tuan Yang. Se Hwa diikat untuk menghasilkan air mata yang nantinya akan menjadi mutiara dan memenuhi keserakahan Tuan Yang. Pada saat Kim Dam Ryeong (Kepala daerah) berkunjung di wilayah Tuan Yang, Se Hwa meminta tolong kepadanya melalui telepati (suara dalam hati) yang entah bagaimana caranya bisa didengar oleh Kim Dam Ryeong, ternyata di masa lalu, pada saat mereka remaja, keduanya saling mengenal dan saling jatuh cinta. Di sinilah kisah bermula. Legenda yang tidak pernah lepas dengan masa depan.

Di era modern, mereka kembali bertemu. Kim Dam Ryeong  yang bereinkarnasi menjadi Heo Jon Jae menghabiskan masa liburannya di Spanyol dan bertemu Putri Duyung. Meski sempat terpisah, tapi di sinilah awal cinta sekaligus tragedi terjadi di era modern.

Selama menonton drama ini, aku begitu terpukau dengan sandiwara para pemain, namun di antara beberapa cast-nya, aku mengacungkan empat jempol kepada Jun Ji Hyun. Sumpah, dia begitu totalitas. Aku akan dibuat mewek ketika dia sedang mellow dan akan dibuat terpingkal-pingkal ketika dia sedang berlakon bodoh. Beragam karakter disikat habis dengan mudah. Aku bahkan heran sampai bertanya, “Ini orang nggak malu ya, berlakon seperti itu? Nggak malu kelihatan jelek?” Tapi sepertinya pertanyaanku ini hanyalah sebatas pertanyaan tanpa jawaban, karena berlakon apa pun, Jun Ji Hyun tetap kelihatan cantik. Mungkin jika dia tidur sambil ngorok sekali pun tetap cantik. Hehehe..

Selain itu, Lee Min Ho juga mampu mengimbangi Jun Ji Hyun. Sebenarnya sejak awal aku menunggu tampilan aktor ini, karena menurut kabar sebelum tayang, Lee Min Ho akan memerankan dua tokoh, yang mana ini adalah pertama kalinya. Dan sejauh aku menyaksikan sendiri, dia sangat menguasai perannya. Seolah karakter-karakter itu memanglah karakter aslinya di dunia nyata.

Di luar ketenaran aktor dan aktris di dalam drama ini, aku mencoba melihat dari sisi alur ceritanya. Berbeda dengan pendapat beberapa pihak yang mengatakan drama ini hanyalah ‘jual pemain’, justru aku melihat sebaliknya. Penulis naskah sukses menampilkan plot yang rapat, teratur dan terkonsep. Sejak dulu hingga sekarang, aku merasa membuat alur maju-mundur itu tidaklah mudah, sedikit celah saja akan membuat plot jadi kacau dan berantakan. Tapi Park Ji Eun mampu membuat cerita ini mudah dipahami, meski benang merahnya perlahan ditampilkan, bukan sekaligus.

Meski begitu, aku menemukan ending yang tidak sesuai dengan akspektasi aku. Sebagaimana kita tahu, Putri Duyung bukanlah manusia, sehingga sangat tidak logis jika dia mampu bertahan di darat, bahkan berketurunan di sana, namun sepertinya tidak di TLOBS ini. Di sini, putri duyung mampu melakukan itu, mampu melakukan apa yang manusia lakukan. Walau aku tidak menyukai ending drama Man From the Star (salah satu dorama yang mengusung genre yang sama), namun aku justru lebih sepakat dengan ending seperti itu dibandingkan ending TLOBS. Tapi lagi-lagi aku memaksa untuk melihat sisi lain, bahwa drama ini bergenre fantasi, jadi hal yang tidak logis sekalipun mampu diciptakan dengan sesuka hati. Hehehe....

Overall, aku suka sama drama ini. Drama ini adalah salah satu drama wajib koleksi. Bukan karena aku anak Minoz, ya? Percaya, sekali pun bukan Lee Min Ho yang memerankan drama ini, aku tetap akan menjadikannya drama wajik koleksi. J






Tidak ada komentar:

Posting Komentar