Rabu, 22 Februari 2017

[Review] TYPO-Christian Simamora


Judul   : TYPO
Penulis : Christian Simamora
Editor : Alit Tisna Palupi
Designer Sampul : Dwi Anissa Anindhika
Penerbit : Twigora


Di saat usianya yang keempat belas tahun, Maisie Varma dijodohkan dengan Josh Mallick oleh kedua ayah mereka. Meskipun sama-sama tak suka dengan keputusan sepuhak itu, Mai dan Josh memilih untuk belajar beradaptasi dengan satu sama lain ketika membangun nyali untuk menentangnya.
Tapi kemudian, di malam pergantian tahun, Oma Josh yang baru mendengar tentang perjodohan itu langsung protes keras. Bukan itu saja, beliau memaksa parah ayah untuk membatalkan pertunangan malam itu juga. Semuanya pun kembali seperti semula, kecuali bagi Mai. Dia sungguh-sungguh tak menyangka, status tunangan Josh selama beberapa hari membuatnya jatuh cinta untk kali pertama.
Novel #jboyfriend kali ini merupakan kronologis cinta putri satu-satnya keluarga Varma. Tentang gelenyaryang membungkus perasaan Mai dalam bahagia, juga tentang hal-hal manis yang membuat pipinya sering merona merah.
Novel ini juga akan bercerita banyak tentang anak bungsu keluarga Mallick. Si mantan tunangan yang bertanggung jawab membuat Mai jatuh hati sekali lagi, juga yang mengingatkannya bahwa perasaan itu tak lebih dari sekadar typo. Kesalahan hati yang harus Mai koreksi.

Tanpa banyak mukadimah lagi, aku langsung ke poinnya, ya. Oke. Ehm. Ini adalah novel Bang Chris yang paliiiiiiing lama kubaca. Walau bacanya tidak hampir seminggu juga, sih, tapi dibandingkan dengan novelnya yang lain, TYPO memang lebih tebal dan lebih gendut. Hihihi....
Bercerita tentang Josh dan Mai yang dijodohkan oleh kedua orangtua mereka di usia remaja, sayang, pertunangan itu terpaksa dibatalkan ketika Oma Josh tidak sepaham dengan para orangtua. Rasa diam-diam suka yang perlahan muncul di hati Mai terpaksa gadis itu abaikan. Mai terpaksa mencabut benih asmara yang perlahan tumbuh dengan segera.
Sayang, tidak semua benih tercabut dengan sempurna. Hingga sisa benih perlahan tumbuh dan tampak subur ketika mereka kembali dipersatukan oleh proyek kerja sama ayah mereka.
Mai yang terlihat polos dan lugu justru menawarkan kesepakatan yang cukup nekat dan gila kepada Josh. Walau awalnya Josh menolak karena tidak ingin nantinya menyakiti Mai, cowok itu tetap tidak kuasa menerima suguhan Mai yang begitu menggoda. Akhirnya mereka sepakat untuk tidak saling menggunakan rasa selama kesepakatan mereka berlaku, jika salah satunya menggunakan rasa, mereka akan menganggap bahwa itu sekadar TYPO belaka.

Sama dengan novel sebelumnya, TYPO pun masih dalam seri #jboyfriend. Kali ini pilihan tokoh jatuh pada Josh Mallick dan Maisie Varma. Genrenya pun sama dengan seri #jboyfriend yang lain, yaitu murni romance.
Sepertinya di novel ini, Bang Chris kembali mengusung konsep cerita yang metro dengan tokoh-tokoh yang glamour, hanya saja kali ini TYPO menampilkan background konflik yang berbeda. Tidak sama dengan sebelumnya, Mai dan Josh justru bertemu di saat mereka masih remaja, ditunangankan pula. Jadi pada saat mereka bertemu di masa kini, dialog mereka pun terasa santai dan akrab.
Selama membaca novel Christian Simamora, aku menemukan beberapa kesamaan, salah satunya adalah penulis selalu memberi konflik batin semacam keragu-raguan perasaan oleh tokoh-tokohnya. Kali ini keraguan itu dimiliki oleh Josh yang memang bukan tipe cowok yang ingin berkomitmen. Josh tidak menyadari perasaan sesungguhnya kepada Mai sehingga Mai harus mengalami yang namanya patah hati.

“Pengakuan lo malam itu benar-benar menyakitkan, tapi gue bersyukur lo mengatakannya tanpa filter sama sekali. Karena hanya dengan itu gue bisa sadar. Lo sukses bikin gue menyadari apa yang gue inginkan sebenarnya. Dan pelajaran paling berharga lainnya adalah: cinta tak akan kunjung kau temukan kalau sejak awal memang tak pernah ada.”
“Mai, gue—”
“That’s okay, Josh.” Mai menepuk-nepuk lengan cowok itu. “semuanya sudah baik-baik saja kok. Nggak ada yang perlu lo khawatirkan.”
“Mai, tapi lo bilang soal typo—”
“Yes, about that. Mai terdiam untuk beberapa saat. “Gue jatuh cinta sama lo. Gue yang bodoh, gue yang salah.” (halaman 438)
Dah. Sampai di situ saja cuplikan dialog yang ingin aku bagi. Kalau kebanyakan, takutnya aku bisa spoiler. Hhehe....
Oke. Di antara novel-novel Bang Chris, TYPO memiliki quote paling banyak. Aku sampai punya kesempatan untuk berasa jadi Mai selama membaca novel ini. Maksudnya, kegemaran nempel-nempel post it itu loooohhh....
Uhm... kesimpulannya novel ini sama romantisnya dengan novel Bang Chris yang lain. Wanita banget! Bahasa yang pop membuat narasi-deskripsinya nggak bikin ngantuk. Kalau kamu menyukai gaya Bang Chris bercerita, kamu akan menyesal kalau melawatkan TYPO ini.
Sampai jumpa di review buku Bang Chris yang laiiiiinnnn....
Salam PUPUNEWE CIWIKEKE-nya Abang. J


 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar