Selasa, 30 Agustus 2016

[Review] Me & My Prince Charming-Orizuka









Sinopsis:
Andromeda Arastya adalah cowok yang baru saja dinobatkan sebagai The Most Wanted Male di sekolahku. Selain superimut, dia juga keren, jago main basket, populer; pokoknya segalanya yang membuatnya berhak atas titel itu.
Lalu, suatu hari, keajaiban terjadi. Aku, Cherry Danisha, berhasil pacaran dengannya!
Kupikir aku beruntung, tapi nyatanya, pacarku itu adalah cowok yang sama sekali tidak romantis. Dia tidak pernah mau berduaan denganku. Dia bahkan tidak pernah duduk denganku di kantin!
Karenanya, kabar kalau aku pacaran dengannya dianggap akal-akalanku belaka. Tidak ada seorang pun yang percaya kalau kami berpacaran.
Aku pun jadi bingung. Sebenarnya, bagaimana perasaannya terhadapku?
Apa yang harus kulakukan untuk mengetahuinya?

   Buku ini merupakan buku debut dari Orizuka yang berhasil menjuarai sayembara mengarang novel remaja yang diselenggarakan oleh Puspaswara di tahun 2005. Cover di atas adalah cover baru setelah pembacanya meminta untuk dirilis ulang, sedangkan cover awalnya adalah di bawah ini.



“Gila, hari ini mendung banget, ya?”
“….”
“Kayaknya bakalan ujan gede, nih,”
“….”
“Lo kenapa, sih? Sakit gigi?”

Sumpah! Kalau saya yang jadi Cherry Danisha, saya sudah ambil seember air comberan lalu nyiramin ke wajahnya Andros…. Eh, nggak, ding. Nanti imutnya hilang.
Oke, kalau saya yang jadi Cherry Danisha, sudah saya balas  Andros dengan kalimat “Iya. Gue sakit gigi. Sakit gigi dengerin lo ngebahas hal yang sangat amat nggak penting banget sama sekali kepada gue yang ngomong-ngomong adalah cewek lo, bukan salah satu pakar dari Badan Ahli Geometri dan Geofisika.”
Hahahah…, emang parah, nih, Andros. Wajar jika cewek sesederhana Cherry jadi frustasi sebagai pacarnya. Sudah tidak peka, cuek, tidak romantis pula.
Cherry yang merupakan cewek yang biasa saja alias nggak cantik menurut teman sekolahnya (kecuali Maya, sahabat sejatinya) terpaksa harus menerima kemarahan Alissa Cs., karena dianggap tidak pantas menjadi pacar Andros. Ditambah kedatangan Namie sebagai mantan pacar Andros di kehidupannya, membuat kegalauannya berada di ambang batas. 

“Tapi Dit, Namie sekarang udah balik, Andros pasti lebih milih Namie daripada gue…”

Well, yang bikin suka novel ini adalah kisahnya benar-benar full romance. Konfliknya ringan, yaitu di kisah percintaan remaja saja. Jadi cocok banget dibaca ketika lagi jatuh bangun—eh, maksudnya, jatuh cinta. Hehehe. Apalagi gaya tulisan khas Orizuka yang kece banget, sip lah buat dibaca berkali-kali, makanya kuduk dikoleksi.
Sebenarnya nasib Cherry di sini hampir sama dengan nasib Daza (tokoh cewek di ‘Meet the Sennas’ karya Orizuka juga), apalagi karakternya yang tidak percaya diri, konyol dan lemah kepada cowok yang disukainya. Cowoknya pun sama. Sama-sama suka menarik ulur harapan. Eaaaa…. Tapi justru itu mereka emang cocoknya sama cewek seperti Cherry. Walaupun lemah, tapi mereka tidak akan putus asa. Dan di situlah sisi menariknya bagi cowok seperti Andros.
Saya suka banget sama novel ini. Terutama sama tokoh-tokohnya. Cherry yang lemah tapi tulus, Andros yang kaku tapi imut, Adit yang bodoh tapi diam-diam menyayangi Cherry, dan Maya yang cool dan juga tough. Satu-satunya tokoh yang nggak saya suka di sini adalah Namie. Ya… bukan salah Namie, sih, tapi emang udah kayak gitu takdirnya dibuat sama author-nya. Hehehe.
Sampulnya pas, cocok banget sama isinya, walau di dalamnya saya masih nemuin typo. Tapi di luar dari itu, novel ini cocok banget buat remaja. Nggak perlu pakai sensor, deh, dijamin!
Akhirnya tiba ke penilaian. Karena novel ini memang buat remaja, jadi aku kasih bintang sebanyak… empat!

Penulis                            : Orizuka
Penyunting                     : Ken Kinasih
Perancang Sampul          : Zariyal
Penata Letak                  : Vidia Cahyani
Penerbit                          : Puspaswara
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar